Vaksin TBC Baru Karya Anak Bangsa Jadi Harapan untuk Tekan Angka Kematian Tuberkulosis
Vaksin Tuberkulosis (TBC) menjadi harapan baru untuk memberikan perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat, lantaran dapat mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemkes) mendorong dunia untuk mempercepat penyediaan vaksin Tuberkulosis (TBC) baru. Salah satunya, vaksin yang dikembangkan melalui kerja sama perusahaan farmasi asal China, CanSinoBio, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Pengembangan vaksin ini menggunakan vektor virus dan sudah melewati uji klinis fase satu.
"Kita sudah beli lisensi dalam bentuk vaksin TBC. Sekarang kita sedang preparasi untuk melakukan fase 1, 2 dan 3 di Indonesia. Baru mau di tahun ini, rencananya di bulan Juli, sekarang tahap persiapan dengan kordinasi ke BPOM," kata Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana dalam kegiatan buka puasa merasa media di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Ia berharap, vaksin TBC ini bisa diperkenalkan pada tahun ini, sebagai upaya mencegah angka kematian akibat TBC. Diketahui, penyakit TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Vaksin TBC Baru Karya Anak Bangsa Jadi Harapan untuk Tekan Angka Kematian Tuberkulosis Peringati Hari TBC Sedunia, Dinkes dan MSI Gelar Dialog Bersama Tekan Angka TBC di Blora Tekan Angka Putus Sekolah di Semarang, Mbak Ita Siapkan Program Gerbang Harapan
Peringati Hari Tuberkulosis Sedunia Yamali TB Roadshow Edukasi TBC di 24 Daerah Pemkab Jepara Berhasil Tekan Angka Pengangguran Jadi 3,35 Persen Karya Anak Bangsa, Motor Listrik Honda Siap Mengaspal di Balikpapan
Inovasi Bidan Sahabat Ibu Hamil, Upaya Dinkes Kabupaten Kupang Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Polres Labuhanbatu Berhasil Tekan Angka Stunting Indonesia sendiri diestimasikan ada 824 ribu pasien TBC, dimana baru 49 persen yang ditemukan dan diobati.
"Daripada terus menunggu, harus kita memulai membuat vaksin. Harapannya kami bisa membangun pabrik khusus untuk produksi vaksin ini (TBC)," terang dia. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.