Tes Darah Deteksi Tingkat Kolesterol Tubuh, Lakukan Sejak Usia 20 Tahun
Kolesterol merupakan salah satu zat yang berperan penting dalam tubuh. Sebagaimana dikutip dari familydoctor.org, kolesterol berfungsi melindungi saraf dan membuat jaringan sel atau hormon. Namun, jumlah kolesterol yang terlalu banyak dalam tubuh dapat memicu beberapa penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengecekkan kadar kolesterol melalui tes darah atau profil lipid.
Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh biasanya tidak disertai gejala-gejala sehingga diperlukan tes pemeriksaan kadar kolesterol. Pengukuran tes kolesterol dapat dilakukan sejak menginjak usia 20 tahun, setiap lima tahun sekali. Meskipun demikian, beberapa kelompok orang disarankan untuk mengecek kadar kolesterol lebih sering.
Pengecekkan kadar kolesterol harus segera dilakukan, khususnya bagi seseorang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi, usia tua, keturunan penyakit jantung, kelebihan berat badan atau obesitas dan terlalu sedikit melakukan gerak.
Melansir dari cdc.gov, untuk mengukur tingkat kolesterol pada tubuh dapat dilakukan dengan tes darah atau yang disebut sebagai profil lipid. Sesuai dengan namanya, tes membutuhkan pengambilan darah baik melalui ujung jari maupun dari pembuluh darah. Beberapa tes darah kadang mengharuskan untuk berpuasa selama 8 sampai 12 jam terlebuh dahulu. Oleh karena itu, pastikan untuk bertanya kepada dokter perihal persiapan tes kolesterol.
Dijelaskan dalam heart.org, sampel darah yang sudah diambil akan diperiksa dan dianalisis di laboraturim atau di rumah sakit. Pengukuran kolesterol ini diambil dari kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL), kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL, dan trigliserida. Kadar kolesterol ditunjukkan dalam satuan milligram per desiliter darah (mg/dL). Durasi pengecekkan ini pun tergolong sebentar.
Dikutip dari healthline.com, berikut hasil pemeriksaan kadar kolesterol yang ideal.
Dengan mengetahui angka kolesterol, maka dapat membantu menentukan langkah kesehatan selanjutnya. Misalnya, melakukan perubahan gaya hidup atau mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol. Pertimbangan langkah-langkah tersebut juga ditentukan berdasarkan riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, dan pola hidup.
NAOMY A. NUGRAHENI