Menteri Jokowi ke Luar Negeri saat PPKM, Indef: Belum Ada Sense of Crisis
Direktur Eksekutif Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyoroti sejumlah menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang masih melakukan perjalanan ke luar negeri di tengah PPKM Darurat. Tauhid mengatakan perilaku para menteri ini belum menunjukkan adanya sense of crisis.
“Di tengah situasi domestik yang lagi gawat, sepertinya sense of crisis-nya belum kebangun,” ujar Tauhid saat dihubungi Tempo pada Ahad, 18 Juli 2021.
Menurut Tauhid, saat kasus Covid-19 melonjak signifikan, peran dan kehadiran menteri di dalam negeri sangat diperlukan untuk berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lainnya. Para menteri harus berjaga untuk memastikan penanganan wabah berjalan.
Apalagi belakangan, negara menghadapi berbagai persoalan, seperti kelangkaan oksigen hingga minimnya kapasitas kamar rumah sakit yang menampung pasien. Dalam kondisi negara yang sedang tidak baik-baik saja, Tauhid mengatakan perjalanan menteri ke luar negeri sudah selayaknya dibatasi.
Perjalanan internasional, kata dia, sebaiknya hanya ditujukan bagi kepentingan mendapatkan vaksin atau pertemuan lain yang berhubungan dengan penanganan Covid-19. Sedangkan kunjungan yang bersifat promosi investasi atau pertemuan lainnya bisa dilakukan melalui saluran virtual.
Tauhid melanjutkan, pertemuan tingkat tinggi pejabat negara yang berlangsung lewat sarana digital sudah lazim dijalankan di masa pandemi Covid-19. Sejumlah negara pada umumnya telah membatasi pertemuan fisik, apalagi yang menghadirkan banyak orang.
Negara-negara di Eropa, kata Tauhid, telah mengganti pertemuan fisik dengan virtual–termasuk untuk forum-forum bisnis internasional. Adapun pertemuan yang sifatnya untuk lobi investasi bisa dilakukan melalui delegasi duta besar atau atase perdagangan serta investasi di luar negeri.
“Kan investasi ke kita fine-fine saja tanpa harus melakukan promosi ke luar negeri secara langsung. Di luar negeri sudah ada atase perdagangan dan promosi investasi yang jumlahnya relatif cukup,” ujar Tauhid.
Tiga menteri sebelumnya diketahui melakukan kunjungan ke luar negeri selama PPKM Darurat. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Airlangga melakukan perjalanan ke Singapura untuk bertemu Presiden Estonia Kersti Kaljulaid dan Pemerintah Singapura pada 14 Juli 2021. Sedangkan Bahlil melakukan perjalanan ke Washington DC, Amerika Serikat untuk bertemu perwakilan Bank Dunia pada 13 Juli. Lutfi ikut dalam rombongan Bahlil ke Amerika Serikat untuk melakukan lobi vaksin dan investasi.
Presiden atau Jokowi telah meminta seluruh jajarannya di kabinet untuk tidak bepergian ke luar negeri selama masa pandemi Covid-19. Ia meminta para menterinya memiliki rasa kepekaan sosial dalam suasana pandemi ini.
“Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya sense of crisis seluruh kementerian/lembaga, para pemimpin itu harus ada,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangannya, Jumat, 16 Juli 2021.
Pramono mengatakan Jokowi melarang seluruh menteri maupun kepala lembaga untuk bepergian ke luar negeri jika tidak ada hal yang bersifat khusus. Kalaupun ada keperluan, maka mereka baru bisa berangkat dengan izin dari Presiden.
“Yang boleh bepergian ke luar negeri hanya Menteri Luar Negeri karena memang sesuai dengan bidang tugasnya. Yang lainnya, kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapatkan izin secara langsung dari Bapak Presiden,” kata Pramono mengutip pernyataan Jokowi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EGI ADYTAMA